Memaknai kamu dalam hidupku,
Wahai usia.
Berapa kah kamu sekarang?
Apakah itu penting?
Sebanding kah dengan apa yang sudah terjadi selama angka itu?
Oh ... ya ... mungkin.
Tiga empat,
Sudah ...
Mari kembali menata segalanya.
Minggu, 29 Desember 2013
Jumat, 20 Desember 2013
Reformasi Hidup
Suatu hari seorang tua bertanya padaku,
Tentang dia yang kemudian menghilang.
Aku menjawabinya dengan senyum,
"Kita butuh reformasi hidup, Tua ..."
Kemudian seorang tua itu tercenung
Mungkin juga kepalanya tercenut-cenut
Pusing kepalanya mendengar jawabanku
Aneh ... desisnya.
Apalah yang bisa si Tua pahami?
Mungkin ia telah pahami begitu banyak perkara
Tetapi yang satu ini,
Cukup rumit untuk ditelaah oleh serat-serat uban dalam otaknya
Bahwa kita mungkin sanggup melakukan keajaiban,
Atau melakukan kemunafikan,
Atau juga melakukan kejujuran dengan berani,
Hanya karena kita menganggap dia yang kemudian menghilang itu sebagai saudara.
Ya, hanya itu ...
Sayangnya, dia yang kuanggap saudara
Mengganggapku sebagai manusia yang suka sewot
Menyampuri urusannya ...
Dan marahlah aku.
Tidak kah dia pikir aku mungkin tak akan sewot bila tak mau namanya tercoreng?
Panas kupingku mendengar orang-orang,
Betapa mereka menertawainya!
Aku sewot padanya, bukan pada orang-orang yang menertawainya
Karena, sekali lagi, dia lah yang kuanggap saudara, bukan orang-orang itu ...
Ah, sudahlah.
Sudah terjadi ... tetapi aku berani karena kejujuran adalah keberanian.
"Kita butuh reformasi hidup, Muda ... kau benar"
Ah! Si Tua sudah paham rupanya ...
Tentang dia yang kemudian menghilang.
Aku menjawabinya dengan senyum,
"Kita butuh reformasi hidup, Tua ..."
Kemudian seorang tua itu tercenung
Mungkin juga kepalanya tercenut-cenut
Pusing kepalanya mendengar jawabanku
Aneh ... desisnya.
Apalah yang bisa si Tua pahami?
Mungkin ia telah pahami begitu banyak perkara
Tetapi yang satu ini,
Cukup rumit untuk ditelaah oleh serat-serat uban dalam otaknya
Bahwa kita mungkin sanggup melakukan keajaiban,
Atau melakukan kemunafikan,
Atau juga melakukan kejujuran dengan berani,
Hanya karena kita menganggap dia yang kemudian menghilang itu sebagai saudara.
Ya, hanya itu ...
Sayangnya, dia yang kuanggap saudara
Mengganggapku sebagai manusia yang suka sewot
Menyampuri urusannya ...
Dan marahlah aku.
Tidak kah dia pikir aku mungkin tak akan sewot bila tak mau namanya tercoreng?
Panas kupingku mendengar orang-orang,
Betapa mereka menertawainya!
Aku sewot padanya, bukan pada orang-orang yang menertawainya
Karena, sekali lagi, dia lah yang kuanggap saudara, bukan orang-orang itu ...
Ah, sudahlah.
Sudah terjadi ... tetapi aku berani karena kejujuran adalah keberanian.
"Kita butuh reformasi hidup, Muda ... kau benar"
Ah! Si Tua sudah paham rupanya ...
Minggu, 01 Desember 2013
Welcome December!
This is our December
Cheers, love, smile, happy
Because December always give us a new energy
To facing life ...
Reborn ...
Welcome December,
Our December!
Cheers, love, smile, happy
Because December always give us a new energy
To facing life ...
Reborn ...
Welcome December,
Our December!
Sabtu, 30 November 2013
Label
Cinta itu seumpama panganan dalam stoples kaca
Berbaris di atas rak
Dan kau melabeli-nya :
... Kemarau
... Hujan
... Dingin
... Angin
Kau pasti termangu, lama
Di depan stoples berlabel : kemarau.
Ketika cinta seperti ikan kering
Dengan bau tak sedap
Kau tersenyum simpul
Di depan stoples berlabel : hujan.
Ketika cinta begitu basah
Ketika hidup begitu bersajaha
Kau menggigil di depan stoples berlabel : dingin.
Terus, terus kau menggigil
Merasakan dinginnya menusuk tulang
Sakitnya hingga membuat kau tewas dalam hidup
Dan kau kembali tersenyum, lama mengingat
Tentang angin di depan stoples berlabel itu,
Bahwa angin pun dapat membawa pesan untuknya,
Untuk dia yang kau cinta.
Berbaris di atas rak
Dan kau melabeli-nya :
... Kemarau
... Hujan
... Dingin
... Angin
Kau pasti termangu, lama
Di depan stoples berlabel : kemarau.
Ketika cinta seperti ikan kering
Dengan bau tak sedap
Kau tersenyum simpul
Di depan stoples berlabel : hujan.
Ketika cinta begitu basah
Ketika hidup begitu bersajaha
Kau menggigil di depan stoples berlabel : dingin.
Terus, terus kau menggigil
Merasakan dinginnya menusuk tulang
Sakitnya hingga membuat kau tewas dalam hidup
Dan kau kembali tersenyum, lama mengingat
Tentang angin di depan stoples berlabel itu,
Bahwa angin pun dapat membawa pesan untuknya,
Untuk dia yang kau cinta.
Rabu, 20 November 2013
Setapak
Dahulu,
Kaki berdebuku menyusurinya
Lembab, rasanya seperti menginjak bubur
Dahulu,
Ubun-ubunku dilindungi dedaunan
Sejuk, rasanya seperti ditiup angin senja
Dahulu,
Aku bertemu roda-roda berputar dari sepeda ontel para tua
Mengingatkanku tentang para Pastur berdarah Belanda
Dahulu, yang kini semuanya musnah
...
Kecuali satu!
Ya, satu!
Kenangan ciuman kita di setapak ini
Selalu ada.
Kaki berdebuku menyusurinya
Lembab, rasanya seperti menginjak bubur
Dahulu,
Ubun-ubunku dilindungi dedaunan
Sejuk, rasanya seperti ditiup angin senja
Dahulu,
Aku bertemu roda-roda berputar dari sepeda ontel para tua
Mengingatkanku tentang para Pastur berdarah Belanda
Dahulu, yang kini semuanya musnah
...
Kecuali satu!
Ya, satu!
Kenangan ciuman kita di setapak ini
Selalu ada.
Senin, 11 November 2013
Di Kumismu
Aku gemas,
Melihat kumismu yang begitu itu ...
Di kumismu,
Ada buih cappuccino,
Laksana buih ombak di tepi pantai ...
Dan aku ... ingin melengketinya
Melihat kumismu yang begitu itu ...
Di kumismu,
Ada buih cappuccino,
Laksana buih ombak di tepi pantai ...
Dan aku ... ingin melengketinya
Senin, 28 Oktober 2013
Selasa, 17 September 2013
Moonlight
Sinar bulan malam itu,
Sayangnya ... bukan kamu yang duduk di sampingku
Sayangnya ... perasaan berdebar-debar ini pun entah untuk siapa
Sayangnya ... mungkin aku juga buta membaca tanda darinya
Sinar bulan malam itu,
Aku ingin berada di sana sepanjang malam ...
Sayangnya ... bukan kamu yang duduk di sampingku
Sayangnya ... perasaan berdebar-debar ini pun entah untuk siapa
Sayangnya ... mungkin aku juga buta membaca tanda darinya
Sinar bulan malam itu,
Aku ingin berada di sana sepanjang malam ...
Jumat, 30 Agustus 2013
Love; Only a Word
Cinta; hanya sebuah kata yang terdiri dari lima huruf.
Hebatnya; empat huruf itu menguasai luasnya dunia.
Kuasanya; mampu menggenangkan air mata, dan kadang tak kuasa membendung tawa.
Kadang-kadangnya; cinta justru menjadi alasan ...
Perkara cinta memang unik.
Dalam takaran pas, ciamik.
Out of track, tragic.
Cinta ditolak, magic.
Ah, pandai apa aku bicara cinta?
Yang kutahu aku menyinta ...
Oh! Maaf, bukan dalam takaran segelas kekasih
Tetapi dalam takaran dunia ...
Karena cinta itu kuasa maha luas.
Hebatnya; empat huruf itu menguasai luasnya dunia.
Kuasanya; mampu menggenangkan air mata, dan kadang tak kuasa membendung tawa.
Kadang-kadangnya; cinta justru menjadi alasan ...
Perkara cinta memang unik.
Dalam takaran pas, ciamik.
Out of track, tragic.
Cinta ditolak, magic.
Ah, pandai apa aku bicara cinta?
Yang kutahu aku menyinta ...
Oh! Maaf, bukan dalam takaran segelas kekasih
Tetapi dalam takaran dunia ...
Karena cinta itu kuasa maha luas.
Selasa, 27 Agustus 2013
Slap!
Hari ini,
Kutampar kehidupanku,
Dengan kekuatan penuh,
Hari ini ...
Aku kembali belajar.
*terima kasih Tuhan*
Kutampar kehidupanku,
Dengan kekuatan penuh,
Hari ini ...
Aku kembali belajar.
*terima kasih Tuhan*
Senin, 19 Agustus 2013
Dara
Dara,
Kau pergi dengan cara yang aneh,
Kata orang-orang, cara kau pergi tidak keren.
Dan itu membuat si pemilik dara menangis
17 Agustus 2013
Si dara pecah, pergi, hilang
Lalu apa yang bisa kusampaikan pada pendamping kelak?
Ah ... seharusnya dia bisa merasa :)
Mungkin ini tulah karena aku terbahak-bahak, tentang orang itu,
Atau karena terlalu rakus mengais nasi tengah malam,
Atau karena memang sudah sial, sudah jalannya begitu ...
Entahlah.
*selaput dara itu ternyata koyak hanya karena jatuh di tangga ...*
Kau pergi dengan cara yang aneh,
Kata orang-orang, cara kau pergi tidak keren.
Dan itu membuat si pemilik dara menangis
17 Agustus 2013
Si dara pecah, pergi, hilang
Lalu apa yang bisa kusampaikan pada pendamping kelak?
Ah ... seharusnya dia bisa merasa :)
Mungkin ini tulah karena aku terbahak-bahak, tentang orang itu,
Atau karena terlalu rakus mengais nasi tengah malam,
Atau karena memang sudah sial, sudah jalannya begitu ...
Entahlah.
*selaput dara itu ternyata koyak hanya karena jatuh di tangga ...*
Sabtu, 17 Agustus 2013
Dirgahayu 68 RI
Bercak darah di tanah sudah lama kering,
Bahkan mungkin sudah hilang ...
Tanya, apakah kita pernah memikirkannya?
Tentang darah, keringat, debu,
Tentang bambu runcing yang dihunus
Atau juga tentang desingan peluru yang menghancurkan si bambu runcing?
Tanya, pernahkah kita?
Selamat ulang tahun Indonesia-ku :)
Banyak yang bertanya : sudahkah kita merdeka?
Saya bilang : SUDAH!
Karena kita sudah merdeka,
Hari ini saya boleh mengenal internet...
:)
Bahkan mungkin sudah hilang ...
Tanya, apakah kita pernah memikirkannya?
Tentang darah, keringat, debu,
Tentang bambu runcing yang dihunus
Atau juga tentang desingan peluru yang menghancurkan si bambu runcing?
Tanya, pernahkah kita?
Selamat ulang tahun Indonesia-ku :)
Banyak yang bertanya : sudahkah kita merdeka?
Saya bilang : SUDAH!
Karena kita sudah merdeka,
Hari ini saya boleh mengenal internet...
:)
Sabtu, 10 Agustus 2013
Dia Mengamuk, Lagi ...
Ini seperti padang gurun dengan angin kering tak berkesudahan.
Ini juga seperti pemerkosaan anak terlantar yang persidangannya mungkin tak pernah ada. Keadilan bukan harapan.
Ini rasanya seperti permainan sangga alu. Meloncat, masuk, keluar, bernyanyi ... tak ada klimaks, tak ada kata selesai, sesuka yang memainkannya.
Ini adalah sebuah gunung yang begitu marah ... sayang kemarahannya tak tumpah sekali jadi.
Rokatenda meletus lagi, saat itu, saat aku sedang bermain bersama anemon.
Ratusan jiwa harus diselamatkan, ratusan perut menuntut nasi, bulan lemon.
Bocah butuh sekolah, karena mereka bukan monyet yang bergelantungan di pohon.
Tapi yang berkepentingan juga ingin mereka pindah, memohon-mohon.
Ini bukan salah siapa.
Ini bukan karena apa.
Ini sudah maunya alam.
Seperti bulan pada malam.
Dia mengamuk lagi, delapan jiwa meregang.
Lantas ... sampai kapan?
Bahkan pertanyaan itu pun mendapat tanya yang sama ...
Sampai kapan bertanya?
Pada hari saat Gunung Rokatenda meletus ... lagi ...
Ini juga seperti pemerkosaan anak terlantar yang persidangannya mungkin tak pernah ada. Keadilan bukan harapan.
Ini rasanya seperti permainan sangga alu. Meloncat, masuk, keluar, bernyanyi ... tak ada klimaks, tak ada kata selesai, sesuka yang memainkannya.
Ini adalah sebuah gunung yang begitu marah ... sayang kemarahannya tak tumpah sekali jadi.
Rokatenda meletus lagi, saat itu, saat aku sedang bermain bersama anemon.
Ratusan jiwa harus diselamatkan, ratusan perut menuntut nasi, bulan lemon.
Bocah butuh sekolah, karena mereka bukan monyet yang bergelantungan di pohon.
Tapi yang berkepentingan juga ingin mereka pindah, memohon-mohon.
Ini bukan salah siapa.
Ini bukan karena apa.
Ini sudah maunya alam.
Seperti bulan pada malam.
Dia mengamuk lagi, delapan jiwa meregang.
Lantas ... sampai kapan?
Bahkan pertanyaan itu pun mendapat tanya yang sama ...
Sampai kapan bertanya?
Pada hari saat Gunung Rokatenda meletus ... lagi ...
Kamis, 08 Agustus 2013
Menyerah
Aku menyerah pada diammu
Aku menyerah pada acuhmu
Aku menyerah pada kekadang-kadanganmu
Tapi aku bukan sampan ...
Aku menyerah pada acuhmu
Aku menyerah pada kekadang-kadanganmu
Tapi aku bukan sampan ...
Sabtu, 03 Agustus 2013
Bapa ...
Sa rindu,
Su tigabelas tahun ni.
Su lama eee, Bapa
Tapi sa rasa macam ke baru saja
Sa rindu,
Deng Bapa pung lelucon
Biar sama tapi tetap sa lucu
Beking kami terpingkal-pingkal
Sa rindu,
Bapa, pelok dulu ...
Sa rindu eee ...
Sa rindu koooooooooooooo!!!!
Su tigabelas tahun ni.
Su lama eee, Bapa
Tapi sa rasa macam ke baru saja
Sa rindu,
Deng Bapa pung lelucon
Biar sama tapi tetap sa lucu
Beking kami terpingkal-pingkal
Sa rindu,
Bapa, pelok dulu ...
Sa rindu eee ...
Sa rindu koooooooooooooo!!!!
Jumat, 02 Agustus 2013
3 Agustus
Kami bernyanyi
Meski tak pandai
Suara kami seperti ini
Maafkan bila mendengar pun tak sudi
Double L, selalu seperti ini :)
*Lomba Vocal Group intra Kampus; Universitas Flores*
Meski tak pandai
Suara kami seperti ini
Maafkan bila mendengar pun tak sudi
Double L, selalu seperti ini :)
*Lomba Vocal Group intra Kampus; Universitas Flores*
Senin, 29 Juli 2013
Kami Bukan Robot
Tolong pahami ...
Kalian begitu banyak,
Kami hanya segelintir!
Suara kami ditelan gemuruh amukan kalian ...
Sabarlah sedikit!
*sedikit emosi pada hari melayani mereka*
Kalian begitu banyak,
Kami hanya segelintir!
Suara kami ditelan gemuruh amukan kalian ...
Sabarlah sedikit!
*sedikit emosi pada hari melayani mereka*
Senin, 08 Juli 2013
Minggu, 16 Juni 2013
Sabar
Sabar itu seperti rel kereta
Panjang dan berliku
Juga tumpang tindih
Sabar itu ...
Menunggumu berkata-kata
Tanpa dapat memaksa
Sabar itu ...
Aku ingin sabar 1000 tahun lagi
... meski itu tak layak!
Panjang dan berliku
Juga tumpang tindih
Sabar itu ...
Menunggumu berkata-kata
Tanpa dapat memaksa
Sabar itu ...
Aku ingin sabar 1000 tahun lagi
... meski itu tak layak!
Senin, 10 Juni 2013
Tawamu
Khas ...
Datang dari nurani terputih
Menjemput kesenanganku
Tapi selalu kutulis,
Kapan ...?
Aku hanya sebatang rumput
Yang terlalu liar untuk kau rawat.
Datang dari nurani terputih
Menjemput kesenanganku
Tapi selalu kutulis,
Kapan ...?
Aku hanya sebatang rumput
Yang terlalu liar untuk kau rawat.
Rabu, 05 Juni 2013
Pekat
Suatu hari kucing bertanya pada malam,
"Kenapa gelapmu terlalu pekat, wahai malam?"
Malam menjawab,
"Kepekatanku akan membuatmu bertambah peka ..."
Dan kucing tak lagi bertanya tentang pekatnya gelap malam
Karena ia menyadari sesuatu.
"Kenapa gelapmu terlalu pekat, wahai malam?"
Malam menjawab,
"Kepekatanku akan membuatmu bertambah peka ..."
Dan kucing tak lagi bertanya tentang pekatnya gelap malam
Karena ia menyadari sesuatu.
Minggu, 02 Juni 2013
Kembali, Ke Kotamu
Ini kotamu,
Kau ada di sini,
Tapi ...
Kembali ke kotamu,
Untuk kita tak saling sapa ...
Dan tak ada kata tapi ...
Kembali, ke kotamu,
Sudah tidak ada kita.
Sudah lama.
Sangat ...
Dan aku menghirup oksigen yang lain
Kau ada di sini,
Tapi ...
Kembali ke kotamu,
Untuk kita tak saling sapa ...
Dan tak ada kata tapi ...
Kembali, ke kotamu,
Sudah tidak ada kita.
Sudah lama.
Sangat ...
Dan aku menghirup oksigen yang lain
Selasa, 28 Mei 2013
Always Comeback to Your Love
Aku ingin kau seperti dia,
Laki-laki yang digambarkan Mumba dalam lagunya ...
No matter if I go left or right
I always comeback to your love
Karena dia, laki-laki itu, selalu menunggu
Selalu setia
Tapi mungkin kau tak inginkan perempuan seperti aku
Terlalu suka melangkah
Hingga letih bukan lagi kata yang layak kupakai
Hingga kau letih untuk menunggu
Sebenarnya kita saling mencinta atau tidak?
Masihkah ini hanya angan-anganku?
Lalu tawa bermuatan helium itu apa?
Untuk canda kita yang tak kenal batas dan angka
Aku terlalu naif ... dalam alam mungkin yang semu
Atau kau terlalu malu ... dalam alam ragu yang seharusnya tak ada
***merindui tawanya, ingin membauinya lagi dalam sebuah perjalanan.
Laki-laki yang digambarkan Mumba dalam lagunya ...
No matter if I go left or right
I always comeback to your love
Karena dia, laki-laki itu, selalu menunggu
Selalu setia
Tapi mungkin kau tak inginkan perempuan seperti aku
Terlalu suka melangkah
Hingga letih bukan lagi kata yang layak kupakai
Hingga kau letih untuk menunggu
Sebenarnya kita saling mencinta atau tidak?
Masihkah ini hanya angan-anganku?
Lalu tawa bermuatan helium itu apa?
Untuk canda kita yang tak kenal batas dan angka
Aku terlalu naif ... dalam alam mungkin yang semu
Atau kau terlalu malu ... dalam alam ragu yang seharusnya tak ada
***merindui tawanya, ingin membauinya lagi dalam sebuah perjalanan.
Kamis, 23 Mei 2013
Seperti Kemarau Tersapu Banjir
Melihatmu,
Dengan wajah yang itu,
Saya ...
Seperti kemarau tersapu banjir.
Dengan wajah yang itu,
Saya ...
Seperti kemarau tersapu banjir.
Rabu, 22 Mei 2013
Gigiku Gemeretuk Bila Mengingatnya
Bukan karena dingin,
Tapi karena mereka kedinginan.
Bukan karena marah,
Tapi karena mereka terabaikan.
Bukan karena lapar,
Tapi karena mereka kelaparan.
Kapan Rasty boleh sekolah?
Kapan Chelsea terhindar dari alergi mi instan?
Kapan mereka dapat tidur di bawah atap yang layak?
Dan gigiku gemeretuk bila mengingatnya.
***sabar ya, dek ...
Tapi karena mereka kedinginan.
Bukan karena marah,
Tapi karena mereka terabaikan.
Bukan karena lapar,
Tapi karena mereka kelaparan.
Kapan Rasty boleh sekolah?
Kapan Chelsea terhindar dari alergi mi instan?
Kapan mereka dapat tidur di bawah atap yang layak?
Dan gigiku gemeretuk bila mengingatnya.
***sabar ya, dek ...
Senin, 13 Mei 2013
Twister
Setiap hari ada twister.
Di hatiku...
13 Mei, ada twister.
Di hatiku...
13? Kenapa dengan 13?
Ah ... itu hanya tanggal ketika aku menulis ini.
Di hatiku...
13 Mei, ada twister.
Di hatiku...
13? Kenapa dengan 13?
Ah ... itu hanya tanggal ketika aku menulis ini.
Sabtu, 04 Mei 2013
Jangan
Ayo. Maju. Kau mau 'kan?
Jangan. Kau tidak mau.
Kau mau ... ayolah!
Jangan. Kau tidak mau!
Kenapa? Kau ragu? Hei, setiap masa menyimpan jawabannya masing-masing. Kau harus mencoba.
Jangan. Jangan sakiti lagi dirimu sendiri.
Lantas kau mau hidup dalam asumsi yang ... bisa saja keliru?
Mungkin. Kenapa tidak?
Kau pesimis yang miskin dan kafir pada perasaan sendiri!
Tidak mengapa ... setidaknya ada yang dapat kunikmati.
***monolog aneh
Jangan. Kau tidak mau.
Kau mau ... ayolah!
Jangan. Kau tidak mau!
Kenapa? Kau ragu? Hei, setiap masa menyimpan jawabannya masing-masing. Kau harus mencoba.
Jangan. Jangan sakiti lagi dirimu sendiri.
Lantas kau mau hidup dalam asumsi yang ... bisa saja keliru?
Mungkin. Kenapa tidak?
Kau pesimis yang miskin dan kafir pada perasaan sendiri!
Tidak mengapa ... setidaknya ada yang dapat kunikmati.
***monolog aneh
Rabu, 01 Mei 2013
Welcome, Mei!
Welcome, Mei!
Perlukah kuambilkan secangkir kopi untukmu, Mei?
Apakah kau membutuhkannya?
Perlukah kupanggang roti-roti cantik untukmu, Mei?
Apakah kau menginginkannya?
Atau ... perlukan aku bercerita padamu, Mei?
Tentang harapan anak-anak itu?
Mungkin tak perlu... karena... apakah kau mau mendengar?
Semua yang ingin kulakukan rasanya tidak perlu
Kau begitu diam ...
Kau lah yang akan menyiapkanku secangkir kopi,
Juga roti-roti cantik nan harum, juga tentang harapan.
Welcome, Mei.
We always have a big hope for life ...
Perlukah kuambilkan secangkir kopi untukmu, Mei?
Apakah kau membutuhkannya?
Perlukah kupanggang roti-roti cantik untukmu, Mei?
Apakah kau menginginkannya?
Atau ... perlukan aku bercerita padamu, Mei?
Tentang harapan anak-anak itu?
Mungkin tak perlu... karena... apakah kau mau mendengar?
Semua yang ingin kulakukan rasanya tidak perlu
Kau begitu diam ...
Kau lah yang akan menyiapkanku secangkir kopi,
Juga roti-roti cantik nan harum, juga tentang harapan.
Welcome, Mei.
We always have a big hope for life ...
Selasa, 30 April 2013
Liku Liku
Masih jalan yang sama
Berliku-liku,
Berlobang-lobang,
Berkelok-kelok,
Bertemu kuda,
Juga bertemu kambing, babi, bebek dan ular
Masih jalan yang sama
Ketika perasaan ini bermula
Seperti sungai aneh yang ada di muka bumi
Ada hulu tapi tak ada hilir
Masih jalan yang sama
Aku selalu menunggu ...
Berliku-liku,
Berlobang-lobang,
Berkelok-kelok,
Bertemu kuda,
Juga bertemu kambing, babi, bebek dan ular
Masih jalan yang sama
Ketika perasaan ini bermula
Seperti sungai aneh yang ada di muka bumi
Ada hulu tapi tak ada hilir
Masih jalan yang sama
Aku selalu menunggu ...
Selasa, 16 April 2013
Ke Mana?
Ke mana?
Itu pertanyaan untuk kau
Mungkin gigi telah mengatup
Sehingga lidah terkunci untuk menjawab
Ke mana?
Daun tidak tahu hendak dihantar ke mana oleh angin
Tapi perasaan ... setidaknya ...
Setidaknya perasaan punya firasat
Ke mana?
Entah!
Itu pertanyaan untuk kau
Mungkin gigi telah mengatup
Sehingga lidah terkunci untuk menjawab
Ke mana?
Daun tidak tahu hendak dihantar ke mana oleh angin
Tapi perasaan ... setidaknya ...
Setidaknya perasaan punya firasat
Ke mana?
Entah!
Sabtu, 06 April 2013
Hanya
Hanya sekadar ingin bertanya ...
Tentang kabarmu ...
Tentang apa yang sendang kau perbuat ...
Tapi tidak ingin tahu ...
Tentang siapa yang sedang kau pikirkan.
Tentang kabarmu ...
Tentang apa yang sendang kau perbuat ...
Tapi tidak ingin tahu ...
Tentang siapa yang sedang kau pikirkan.
Kamis, 04 April 2013
Bacalah!
Sudah kukirimkan hatiku untukmu ...
Apa? Tak sampai?
Mungkin kurirnya memotong jalan,
Mungkin juga perangkonya kadaluarsa,
Atau alamatnya tak ber-kode pos.
Sudahlah, kukirimkan saja puisi ini untukmu ...
Apa? Tak terbaca juga?
Kacamatamu belum diupgrade?
Atau?
Ah ... dan aku hanya terdiam saat kau bilang,
"Jangankan untuk menerima hatimu, membaca saja aku tak bisa."
Lalu aku harus bagaimana?
Mungkin aku perlu mengirimu uang,
Untuk kau bersekolah dan belajar membaca ...
Atau kukirimi kau sebentuk frontal yang menggerus kehidupanmu hari demi hari.
Tapi itu pun tidak adil.
Jadi?
Apanya yang jadi! TIDAK JADI! Titik!
*kemudian hening* ;))
Apa? Tak sampai?
Mungkin kurirnya memotong jalan,
Mungkin juga perangkonya kadaluarsa,
Atau alamatnya tak ber-kode pos.
Sudahlah, kukirimkan saja puisi ini untukmu ...
Apa? Tak terbaca juga?
Kacamatamu belum diupgrade?
Atau?
Ah ... dan aku hanya terdiam saat kau bilang,
"Jangankan untuk menerima hatimu, membaca saja aku tak bisa."
Lalu aku harus bagaimana?
Mungkin aku perlu mengirimu uang,
Untuk kau bersekolah dan belajar membaca ...
Atau kukirimi kau sebentuk frontal yang menggerus kehidupanmu hari demi hari.
Tapi itu pun tidak adil.
Jadi?
Apanya yang jadi! TIDAK JADI! Titik!
*kemudian hening* ;))
Minggu, 31 Maret 2013
Dipeluk Bulan
Memang jauh, tapi rasanya begitu dekat
Mungkin karena keberadaan kau
Memang jauh, tapi rasanya begitu nyaman
Mungkin karena aroma kau
Memang jauh, tapi rasanya begitu senang
Mungkin karena kau tertawa
Memang jauh, tapi rasanya aku dipeluk
Mungkin karena aku yang memeluk
Bulan ...
Mungkin karena keberadaan kau
Memang jauh, tapi rasanya begitu nyaman
Mungkin karena aroma kau
Memang jauh, tapi rasanya begitu senang
Mungkin karena kau tertawa
Memang jauh, tapi rasanya aku dipeluk
Mungkin karena aku yang memeluk
Bulan ...
Rabu, 27 Maret 2013
Sabtu, 23 Maret 2013
Terbakar
Beginilah rasanya terbakar
Harus dibebaskan...
Keluar ... keluar ...
Jangan rasakan itu lagi
Tapi kadang sulit ... karena perasaan kadang bekerja tanpa mendengar perintah otak.
Harus dibebaskan...
Keluar ... keluar ...
Jangan rasakan itu lagi
Tapi kadang sulit ... karena perasaan kadang bekerja tanpa mendengar perintah otak.
Jumat, 22 Maret 2013
Wilayah Abu-Abu
Kita berada di wilayang abu-abu
Saya berada di wilayah abu-abu, bukan kita, sebenarnya
Bahkan memang tidak ada kita
Hanya saya yang berharap ada kita
Tetapi kita tidak ada ... hanya ada saya
Saya yang berada di wilayah abu-abu
Tercenung dengan diri sendiri seumpama uap kopi di pagi hari
Terlalu lama abu-abu lantas enyah
Tapi saya tidak ingin impian tentang kita itu enyah
Mungkin saya terlalu banyak berharap untuk kita
Seumpama pungguk merindukan bulan, sebuah klise
Kita ...
Sama-sama suka tertawa
Kau suka tertawa
Kucatat itu dalam memoriku tentang satu ekspresi tertawa
Itu punya kau
Kita ... atau kau?
Mungkin sama-sama tidak bisa menjadi kita
Masa lalu terlalu lekat ibarat bocah bergelayut pada paha emaknya
Tidak bisa melupakan, untuk tidak bisa memulai
Kalaupun kau mau memulai sebuah buku baru
Mungkin juga bukan aku yang akan menjadi kita dalam benak kau
Saya berada di wilayah abu-abu
Tetapi perasaan saya tidak bisa menjadi abu-abu demikian cepat setelah tahu kau masih belum melupakan masa lalu ...
Perasaan ini bukan abu-abu, saya rasa
Perasaan ini punya satu ketentuan
Sepasti dia percaya pada firasat dan pertanda
Meski firasat dan pertanda itu pun hanyalah abu-abu yang tak jelas
*saya rindu kau, kau yang menjadi 'dia' dalam sebuah panggung ... saya rindu berada dalam rengkuhan tatapan mata kau yang teduh ... saya juga rindu saat kau bagi tawa dan cerita tentang segala yang ada dalam hidup kau ... saya menyintai terlalu salah ... dan akan gagal.
Saya berada di wilayah abu-abu, bukan kita, sebenarnya
Bahkan memang tidak ada kita
Hanya saya yang berharap ada kita
Tetapi kita tidak ada ... hanya ada saya
Saya yang berada di wilayah abu-abu
Tercenung dengan diri sendiri seumpama uap kopi di pagi hari
Terlalu lama abu-abu lantas enyah
Tapi saya tidak ingin impian tentang kita itu enyah
Mungkin saya terlalu banyak berharap untuk kita
Seumpama pungguk merindukan bulan, sebuah klise
Kita ...
Sama-sama suka tertawa
Kau suka tertawa
Kucatat itu dalam memoriku tentang satu ekspresi tertawa
Itu punya kau
Kita ... atau kau?
Mungkin sama-sama tidak bisa menjadi kita
Masa lalu terlalu lekat ibarat bocah bergelayut pada paha emaknya
Tidak bisa melupakan, untuk tidak bisa memulai
Kalaupun kau mau memulai sebuah buku baru
Mungkin juga bukan aku yang akan menjadi kita dalam benak kau
Saya berada di wilayah abu-abu
Tetapi perasaan saya tidak bisa menjadi abu-abu demikian cepat setelah tahu kau masih belum melupakan masa lalu ...
Perasaan ini bukan abu-abu, saya rasa
Perasaan ini punya satu ketentuan
Sepasti dia percaya pada firasat dan pertanda
Meski firasat dan pertanda itu pun hanyalah abu-abu yang tak jelas
*saya rindu kau, kau yang menjadi 'dia' dalam sebuah panggung ... saya rindu berada dalam rengkuhan tatapan mata kau yang teduh ... saya juga rindu saat kau bagi tawa dan cerita tentang segala yang ada dalam hidup kau ... saya menyintai terlalu salah ... dan akan gagal.
Kamis, 21 Maret 2013
Mereka Mati
Kemudian mereka mati
Luluh lebur bersama bumi
Tidak ada yang menangis
Semua sibuk dengan rejeki yang terkais
Dua. Mereka mati
Katanya asam lambung terlalu ganas
Naas
Lapar setelah pesta ini
Dua. Mereka mati
Mati karena lapar?
Padahal pesta itu!
Itu ada pesta!
Kertas-kertas dengan simbol
Apa guna bila hanya untuk membeli kertas dan tinta?
Pertanda rasa peduli semakin menipis
Seperti pendaki gunung kekurangan oksigen di puncak salah satu Karakoram
Untuk dua. Yang mati
Selamat jalan wahai saudara ...
Kepergian kalian adalah bukti
Tentang ketidakpedulian
(untuk mereka, dua yang mati, #Rokatenda)
*menangis bukan berarti cengeng ketika dua pengungsi korban meletusnya Gunung Rokatenda meninggal karena kelaparan.
Luluh lebur bersama bumi
Tidak ada yang menangis
Semua sibuk dengan rejeki yang terkais
Dua. Mereka mati
Katanya asam lambung terlalu ganas
Naas
Lapar setelah pesta ini
Dua. Mereka mati
Mati karena lapar?
Padahal pesta itu!
Itu ada pesta!
Kertas-kertas dengan simbol
Apa guna bila hanya untuk membeli kertas dan tinta?
Pertanda rasa peduli semakin menipis
Seperti pendaki gunung kekurangan oksigen di puncak salah satu Karakoram
Untuk dua. Yang mati
Selamat jalan wahai saudara ...
Kepergian kalian adalah bukti
Tentang ketidakpedulian
(untuk mereka, dua yang mati, #Rokatenda)
*menangis bukan berarti cengeng ketika dua pengungsi korban meletusnya Gunung Rokatenda meninggal karena kelaparan.
Selasa, 19 Maret 2013
Sumber Air Masih Jauh
Percik-percik yang mendebarkan itu harus
diperciki lagi dengan air agar tak membara. Agak menakutkan bila dia
kemudian membara ... semakin sulit untuk memadamkannya karena sumber air
masih jauh.
#GagalPuitis
#GagalPuitis
Senin, 11 Maret 2013
Memaki Kebisingan
!@#$%^&*()!!!
Apa kalian tidak paham?
Ini sudah malam!
Suara kalian seperti tomat masam!
Tolong redam!
Apa kalian tidak paham?
Ini sudah malam!
Suara kalian seperti tomat masam!
Tolong redam!
Jumat, 01 Maret 2013
Tentang Aku
Tentang aku yang melupakan kau
Untuk pergi dengan sisa-sisa kenangan
Tentang aku yang merindukan kau
Dengan sisa-sisa kenangan yang buram
Masih, tentang aku ...
Kaca-kaca itu begitu kotor dan bau
Masih tentang aku yang terhempas
Kusen-kusen itu menertawai, meledak
Sehabis itu, aku tidak mau meraung
Apa guna?
Memerdekakan diri dari kenangan buram
Sebaiknya begitu ...
Untuk pergi dengan sisa-sisa kenangan
Tentang aku yang merindukan kau
Dengan sisa-sisa kenangan yang buram
Masih, tentang aku ...
Kaca-kaca itu begitu kotor dan bau
Masih tentang aku yang terhempas
Kusen-kusen itu menertawai, meledak
Sehabis itu, aku tidak mau meraung
Apa guna?
Memerdekakan diri dari kenangan buram
Sebaiknya begitu ...
Kamis, 28 Februari 2013
Touching Earth
Bila kita ...
Ah, sebenarnya tidak ada kata : kita
Yang ada hanya kau dan aku
Sejak semula aku bermimpi semu
Menyenangkan ketika akal kembali menyentuh bumi
Bagiku, logis dan masuk akal ketika aku selesai membaca gejala
Tapi tak kupungikiri telah menikmati sensasi melayang di angkasa
Ketika aku berharap itu terjadi ... itu terjadi ... dan itu tidak terjadi
Bila kita ...
Boleh lah aku berandai-andai saat akalku menyentuh bumi
Bila kita dipersatukan Tuhan pun rasanya aku tak akan sanggup
Bukan karena perbedaan melainkan karena perasaan
1/4 liter darahku menyebut nama kau
Selebihnya memberontak, menyeret akal kembali ke bumi
Akhir Februari yang pasti,
Sepasti esok akan datang tanggal 1 Maret.
Kau,
Terima kasih :)
Ah, sebenarnya tidak ada kata : kita
Yang ada hanya kau dan aku
Sejak semula aku bermimpi semu
Menyenangkan ketika akal kembali menyentuh bumi
Bagiku, logis dan masuk akal ketika aku selesai membaca gejala
Tapi tak kupungikiri telah menikmati sensasi melayang di angkasa
Ketika aku berharap itu terjadi ... itu terjadi ... dan itu tidak terjadi
Bila kita ...
Boleh lah aku berandai-andai saat akalku menyentuh bumi
Bila kita dipersatukan Tuhan pun rasanya aku tak akan sanggup
Bukan karena perbedaan melainkan karena perasaan
1/4 liter darahku menyebut nama kau
Selebihnya memberontak, menyeret akal kembali ke bumi
Akhir Februari yang pasti,
Sepasti esok akan datang tanggal 1 Maret.
Kau,
Terima kasih :)
Rabu, 27 Februari 2013
Lupa
Aku lupa tentang dia
Jadinya kutelusuri saja sendiri semuanya
Lantas ada yang menganga
Memorinya ...
Jadi,
Kupikir harus kutinggalkan
Jalanan padat kendaraan
Kau, dia, semuanya
Kemudian aku merasa bebas :)
*masih tersenyum untuk hal-hal gila dan aneh*
Jadinya kutelusuri saja sendiri semuanya
Lantas ada yang menganga
Memorinya ...
Jadi,
Kupikir harus kutinggalkan
Jalanan padat kendaraan
Kau, dia, semuanya
Kemudian aku merasa bebas :)
*masih tersenyum untuk hal-hal gila dan aneh*
Senin, 25 Februari 2013
Rusty
Hari ini Rusty datang,
Hembusannya seperti berasal dari mulut raksasa.
Apa-apa yang disukai maupun tidak, terbang, melayang.
Orang-orang berteriak : Rusty kejam!
Tetapi Rusty tidak mendengar. Ia juga buta.
Saat Rusty datang aku mengingat kau.
Keping tawamu masih menyisa di ujung memori.
Kenapa aku selalu merindui tawamu?
Kenapa bukan senyummu?
Bukankah senyum lebih terkesan romantis?
Mungkin karena terlalu banyak manusia yang menggunakan kata : senyum.
Rinduku pada tawamu seumpama Rusty.
Juga seumpama anjing menyalak-nyalak, selalu menyalak tetapi tak jelas untuk siapa.
Rinduku pada tawamu sepertinya harus kubungkam,
Karena kau masih menyintai dia yang lain.
Aku seakan tidak berada di hadapanmu.
Masih, sampai hari ini, aku bertanya-tanya,
"Apakah ini karena dosa menyukaimu sehingga aku terhempas-hempas laksana sampan?"
Sebagian orang berfalsafah tentang dosa...
Dosa ketika kita menodai persahabatan.
Orang-orang itu ... apakah pernah membaca kalimat yang kutulis? Cinta akan tetap terasa manis meskipun datang pada saat yang salah dan saat kita berpikir orang itu bukan orang yang tepat.
Astaga ...
Dan aku meracau terlalu berani ...
Hembusannya seperti berasal dari mulut raksasa.
Apa-apa yang disukai maupun tidak, terbang, melayang.
Orang-orang berteriak : Rusty kejam!
Tetapi Rusty tidak mendengar. Ia juga buta.
Saat Rusty datang aku mengingat kau.
Keping tawamu masih menyisa di ujung memori.
Kenapa aku selalu merindui tawamu?
Kenapa bukan senyummu?
Bukankah senyum lebih terkesan romantis?
Mungkin karena terlalu banyak manusia yang menggunakan kata : senyum.
Rinduku pada tawamu seumpama Rusty.
Juga seumpama anjing menyalak-nyalak, selalu menyalak tetapi tak jelas untuk siapa.
Rinduku pada tawamu sepertinya harus kubungkam,
Karena kau masih menyintai dia yang lain.
Aku seakan tidak berada di hadapanmu.
Masih, sampai hari ini, aku bertanya-tanya,
"Apakah ini karena dosa menyukaimu sehingga aku terhempas-hempas laksana sampan?"
Sebagian orang berfalsafah tentang dosa...
Dosa ketika kita menodai persahabatan.
Orang-orang itu ... apakah pernah membaca kalimat yang kutulis? Cinta akan tetap terasa manis meskipun datang pada saat yang salah dan saat kita berpikir orang itu bukan orang yang tepat.
Astaga ...
Dan aku meracau terlalu berani ...
Minggu, 24 Februari 2013
Hujan
Mendung memang tidak punya sayap, tapi ia akan terbang melalui hujan.
Langit memang tidak akan berbincang dengan tanah, tapi ia akan menyampaikan pesan Dewa Petir melalui hujan.
Lantas bagaimana hujan sendiri? Ia hanyalah pembawa pesan yang dirutuki ketika datang saat manusia berseragam hendak menghormati upacara bendera di suatu pagi.
Dan kita masih berharap pada para pembawa pesan hingga liang itu menganga.
Langit memang tidak akan berbincang dengan tanah, tapi ia akan menyampaikan pesan Dewa Petir melalui hujan.
Lantas bagaimana hujan sendiri? Ia hanyalah pembawa pesan yang dirutuki ketika datang saat manusia berseragam hendak menghormati upacara bendera di suatu pagi.
Dan kita masih berharap pada para pembawa pesan hingga liang itu menganga.
Jumat, 22 Februari 2013
Kutinggalkan Kau
Sabarku telah hilang,
Saat kau menyebutku : jalang!
Marah melayang-layang!
Setega itu kau memandang,
Padahal belum juga kau kuundang.
Dini hari adzan berkumandang,
Otakku meradang ...
Saat kau menyebutku : jalang!
Marah melayang-layang!
Setega itu kau memandang,
Padahal belum juga kau kuundang.
Dini hari adzan berkumandang,
Otakku meradang ...
Kamis, 21 Februari 2013
Pipi Arbei
Kata orang pipiku seperti buah arbei.
Rasa sanggup menghadirkan cetak arbei di pipiku.
Kusyukuri ketidaktahuan mereka, juga kau,
Setiap ada kau, pipiku bersemu seperti arbei.
Rasa sanggup menghadirkan cetak arbei di pipiku.
Kusyukuri ketidaktahuan mereka, juga kau,
Setiap ada kau, pipiku bersemu seperti arbei.
Selasa, 19 Februari 2013
Tulangku Sakit Bila Mengingatmu
Sakit.
Rindu menyakitkan semua tulang.
Aku ingin memintamu datang,
Untuk kita bercerita tentang petang,
Untuk tawaku yang gamang.
Rindu menyakitkan semua tulang.
Aku ingin memintamu datang,
Untuk kita bercerita tentang petang,
Untuk tawaku yang gamang.
Senin, 18 Februari 2013
New Oxygen
Kau oksigen.
Lagi, oksigen yang baru.
Bagiku.
Sebenarnya aku tidak perlu mencari.
Kau selalu ada.
Pasti.
Sebenarnya kau masih mencari.
Aku tidak selalu ada.
Pasti.
Tapi kau adalah oksigenku.
Yang baru.
Yang selalu ada.
Yang mencerahkan kuning saat temaram.
Aku cinta kau.
Tapi kau tak mendengar.
Lagi, oksigen yang baru.
Bagiku.
Sebenarnya aku tidak perlu mencari.
Kau selalu ada.
Pasti.
Sebenarnya kau masih mencari.
Aku tidak selalu ada.
Pasti.
Tapi kau adalah oksigenku.
Yang baru.
Yang selalu ada.
Yang mencerahkan kuning saat temaram.
Aku cinta kau.
Tapi kau tak mendengar.
Sabtu, 09 Februari 2013
Sebab Kita Manusia
Pikiranku tidak pernah selesai
Apa yang kupikir
Apa yang kuimpi
Apa yang kuharap
Tidak pernah selesai!
Sebab kita manusia ...
Suara itu kudengar.
SEBAB KITA MANUSIA!
Ketika berpikir, bermimpi dan berharap,
Itu karena kita manusia.
Kupikir ini akan menjadi kewajaran.
*kadang berharap terlalu banyak akan membunuh harapan itu sendiri... itu yang kutakutkan sejak merasakan sesuatu yang aneh di dalam jiwaku ketika melihatmu.
Apa yang kupikir
Apa yang kuimpi
Apa yang kuharap
Tidak pernah selesai!
Sebab kita manusia ...
Suara itu kudengar.
SEBAB KITA MANUSIA!
Ketika berpikir, bermimpi dan berharap,
Itu karena kita manusia.
Kupikir ini akan menjadi kewajaran.
*kadang berharap terlalu banyak akan membunuh harapan itu sendiri... itu yang kutakutkan sejak merasakan sesuatu yang aneh di dalam jiwaku ketika melihatmu.
Senin, 04 Februari 2013
Screaming The Void
Kalau aku boleh bicara,
Tapi ... bolehkah?
Kuijinkan diriku sendiri untuk bicara.
Masih, tentang cinta.
Musykil dibicarakan saat tengah hari,
Tapi ... boleh kan?
Selama matahari masih ada di sana.
Aku takut untuk mengakui,
Tetapi sudah kuakui.
Benihnya menggeliat mencari hari
Benihnya menggeliat menuju hati
Hatimu ...
Cinta memang misterius.
Ketika rindu mulai memainkan rinai hujan,
Aku dan semua sendiku tertahan.
Ini bukan dosa,
Kuyakinkan diri!
Tapi ini juga bukan jalanku...
Jurang itu akan tetap menganga.
Tapi ... bolehkah?
Kuijinkan diriku sendiri untuk bicara.
Masih, tentang cinta.
Musykil dibicarakan saat tengah hari,
Tapi ... boleh kan?
Selama matahari masih ada di sana.
Aku takut untuk mengakui,
Tetapi sudah kuakui.
Benihnya menggeliat mencari hari
Benihnya menggeliat menuju hati
Hatimu ...
Cinta memang misterius.
Ketika rindu mulai memainkan rinai hujan,
Aku dan semua sendiku tertahan.
Ini bukan dosa,
Kuyakinkan diri!
Tapi ini juga bukan jalanku...
Jurang itu akan tetap menganga.
Kamis, 31 Januari 2013
HBD Flobamora Community
My second home,
You are four years old now,
One big family, full of love,
Though sorrow came.
I love you, Flobamora Community
When tired and wound pierced my soul,
You always gave me the warmth of a family.
How can I not love you?
Tell me :)
And today ...
I think I'm falling in love
On a man who never I imagined before!
He has a heart like ocean,
He has a gentle smile like cotton,
He's got everything I want.
Bu I realize,
He also had another love,
His love for that woman so strong engraved in his heart.
And I ... I can not have him.
So poor I am. Yess.
Ah ... Love is os mysterious
I love a man who never I imagined before.
We are friend ...
And I was unable to reach him
I'm quite ashamed to admit it
I love him.
He who never knew my smile always inflate everytime I saw his coming.
Is it KAFFATAIN????
You are four years old now,
One big family, full of love,
Though sorrow came.
I love you, Flobamora Community
When tired and wound pierced my soul,
You always gave me the warmth of a family.
How can I not love you?
Tell me :)
And today ...
I think I'm falling in love
On a man who never I imagined before!
He has a heart like ocean,
He has a gentle smile like cotton,
He's got everything I want.
Bu I realize,
He also had another love,
His love for that woman so strong engraved in his heart.
And I ... I can not have him.
So poor I am. Yess.
Ah ... Love is os mysterious
I love a man who never I imagined before.
We are friend ...
And I was unable to reach him
I'm quite ashamed to admit it
I love him.
He who never knew my smile always inflate everytime I saw his coming.
Is it KAFFATAIN????
Rabu, 02 Januari 2013
Harapan
2013.
Selalu ada harapan.
Harapan selalu ada.
Ada selalu harapan.
Untuk kita ... manusia ...
Selalu ada harapan.
Harapan selalu ada.
Ada selalu harapan.
Untuk kita ... manusia ...
Langganan:
Postingan (Atom)
Cinta Bukan Untuk Main-Main
Kemarin ja'o baca de pung status WA "Tidak Pernah Dihargai" Ja'o langsung tertawa Karena, kapan de pernah mengh...
