Rabu, 12 Mei 2004

DEAR


Untuk sebuah nama .. dear
Untuk sebentuk cinta .. dear
Untuk sepotong hati .. dear
Untuk seikat harapan .. dear

Dear ...
Untuk namamu, aku meneriakkan suka
Untuk cintamu, aku berjuang pada setia
Untuk hatimu, aku menanamkan benih cinta
Untuk harapanmu, aku menjanjikan bahagia

Untuk segumpal marah .. dear
Untuk segenggam asa .. dear
Untuk secercah duka .. dear
Untuk sebongkah senyum .. dear

Dear ..
Untuk marahmu, aku berlutut mohon ampun
Untuk asamu, aku berusaha jujur
Untuk dukamu, aku mengeluarkan air mata
Untuk senyummu, aku rela menjadi badut

Dear ..
Untukmu segala rasa ini
Untukmu semua yang kumiliki
Untukmu seluruh hidup ini

tuteh, 9 Mei 2004
AKU SAYANG KAMU


Haruskah aku kembali mengucapkannya lagi?
Kata-kata cinta nan puitis ini?
Jeritan batin nan tersika dan penuh harapku?
Agar dirimu mengerti, agar dirimu menerima?

Haruskan aku meloncati setiap gunung?
Agar dirimu dapat melihat
Bagaimana aku begitu penuh dalam menyayang?
Bagaimana hati ini begitu menginginkan asmaramu tersirat?

Kenapa begitu sulit bagimu untuk mengerti?
Ah, aku sayang kamu
Seperti sayangnya matahari dan rembulan pada bumi
Tanpa letih, tanpa beban

Aku sayang kamu
Amat sayang padamu
Mengertilah ...
Aku sayang kamu loh!

tuteh, 9 Mei 2004
KASIH HILANG


Seperti meniti jalan sunyi
Daku begitu merasa sepi
Tak ada suara menyapa
Meskipun ramai di sekitar raga

Seperti duduk membeku menatap bintang
Menghitung satu satu kerlip yang datang
Lalu membiarkan kerlip itu tertutup awan
Tanpa berani meneriakkan ketaksukaan

Seperti melintasi putaran waktu
Saat mencoba mencari memori hilang itu
Siapa yang hilang?
Apakah yang telah hilang?

Kasih!!
Kasih hilang .. merana, kaku, membeku
Daku harus dapat meraih kembali memori itu
Meskipun tanpa dikau kekasih ...

tuteh, 8 Mei 2004
.:. Merenda Impian .:.


Bila hari telah pergi
Mampukah aku merenda kembali
Impian-impian ini?

Impian adalah rencana realita
Sumber semua kenyataan fana
Dengan kerja keras dan usaha
Manusia menuntut untuk mewujudkan dia

Impian bukan angan-angan konyol
Yang datang dan pergi tanpa makna
Dia seperti penunjuk jalan nan vital
Agar hidup terasa bahagia

Punyakah kamu impian?
Menjadi apa saja dan untuk alasan apa saja
Itu perlu .. impian .. adalah rencana realita
Mari merenda impian ..

Dan bila hari telah pergi
Mampukah aku merenda kembali
Impian-impian itu?

tuteh, 10 Mei 2004

Cinta Bukan Untuk Main-Main

Kemarin ja'o baca de pung status WA "Tidak Pernah Dihargai" Ja'o langsung tertawa Karena, kapan de pernah mengh...